Minggu, 03 April 2011

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT

Sebetulnya ada. Bagi seorang pekerja, terlambat berarti semakin dekat dengan pemecatan. Bagi seorang pelajar, terlambat berarti sebuah hukuman. Bagi seorang istri, terlambat menerima gaji berarti semakin dekat menjadi janda. Dan sebagai seorang gadis lajang, terlambat berarti bencana, terlambat datang bulan.
Jadi pertanyaannya, mengapa tidak diubah saja judul posting blog pertama guwe tersebut? Karena: 1) Maklum blogger pemula, 2) Belum tahu cara ngubah judul, 3) Gadis itu enggak hamil, 4) Tiga jawaban sebelumnya cuma alasan tak beralasan, 5) Bukan itu yang mau guwe bicarain.

Yang guwe maksudkan adalah dalam konteks blogging. Sepengetahuan guwe (yang sebetulnya sok tahu), blog atau weblog sudah ada mulai tahun 1997, dan sejak itu sudah banyak yang menggunakannya. Di Indonesia sendiri beberapa waktu yang lalu sempat dicanangkan program “Satu Juta Blog”. Dan sekali lagi sepengetahuan guwe, sudah banyak sahabat guwe yang termasuk jajaran blogger di Indonesia.

Jadi pertanyaannya, mengapa baru setelah 14 tahun sesudahnya guwe baru membuat blogger?  Karena seperti judul guwe, “tidak ada kata terlambat” (tolong jangan sodorkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ke muka guwe). Pepatah mengatakan, “lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali”, lebih baik mengambil goresan awal yang pelan daripada tidak menggores. Seperti cerita di awal, lebih baik terlambat daripada tidak bekerja, tidak belajar, tidak menerima gaji, dan tidak datang bulan (hmm…untuk contoh yang terakhir cukup membingungkan).

Jadi, kiranya belum terlambat untuk menyesal membaca postingan awal blogger pemula seperti guwe.
NB: Just kidding, sudah terlambat untuk menyesal :D

APALAH ARTI SEBUAH NAMA?

"What's in a name? That which we call a rose by any other word would smell as sweet." -Shakespeare's Romeo and Juliet (II, ii, 1-2)

Sebuah ungkapan yang melegenda dari sang pujangga yang melegenda. Dia mengatakan, walaupun bunga mawar itu dipanggil dengan sebutan apapun, wanginya tetap sama. Suatu pandangan yang bijak.

Namun, sepertinya dia melupakan sesuatu. Sebuah nama itu sesungguhnya mempunyai arti, banyak arti malahan. Seandainya bunga Mawar kita beri nama Bangkai, apa jadinya? Hidung mencium bau yang busuk, tapi telinga mendengar sesuatu yang harum. Sesuatu yang pastinya cukup membingungkan persepsi kita.

Sebuah nama, haruslah mencerminkan benda yang dimaksudkan olehnya. Sesuatu yang baik kita beri nama yang baik, sesuatu yang buruk kita beri nama yang buruk. Tujuannya adalah saat kita mendengar nama itu, kita bisa membayangkan deskripsi objek yang dimaksud.

Lalu mengapa nama Blog ini OpieX bukan HukumTataNegara?? Bukan hanya karena guwe tidak begitu menguasai mengenai Hukum Tata Negara, tapi yang terpenting adalah nama OpieX tersebut menggambarkan siapa guwe dan apa yang akan Blog ini tawarkan.

1) OpieX berasal dari nama panggilan guwe "Upik" yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga lebih modis dan sedikit 4L4Y.
2) Kata OpieX terbagi menjadi 3 bagian: O-pie-X.
3) Huruf O menggambarkan bentuk tubuh guwe yang sintal. :)))
4) Kata pie menggambarkan kegemaran saya akan makanan. Sekaligus menjelaskan mengapa bentuk tubuh guwe mirip huruf O.
5) Huruf X sebetulnya memiliki sedikit latar belakang kisah cinta semasa kuliah di Fakultas Kedokteran dulu. Eh, bukan berarti karena dibaca "eX", jadinya itu tentang si eX lho!! :))) Hal itu hanya mengikuti trend membubuhkan huruf X, seperti nama angkatan guwe di fakultas: aXoneme.

Oleh karena itulah, Blog ini dinamai OpieX, dengan harapan, anda semua yang mendengarnya mampu membayangkan sebuah deskripsi: "Dokter yang terbuai dalam impian akan Cinta, Canda dan Camilan."

Mari kita bermimpi.

NB: Ini bukan ajakan tidur :)))